Wednesday, March 18, 2020

KRITIK UNTUK ORGANISASI INDUK


Tulisan ini saya tujukan untuk para Pemimpin Esa Unggul Eksekutif Club (E2C) Univeristas Esa Unggul yang telah ditunggu realisasi dari visi dan misinya.

Hari ini menjadi pukulan telak bagi saya dan anggota Ukk Pers E-Times karena dianggap menjatuhkan kredibiltas Organisasi akibat mengkritik Organisasi Induk dalam bentuk produk jurnalistik berupa Opini. Pertanyaanya adalah ketika E2C mengesahkan kami sebagai UKK Pers apakah E2C tidak mempertimbangkan sebuah resiko bahwa akan ada organisasi yang dinaunginya mengkritik lewat media.

Tapi saya tidak akan menjelasakan permasalahan tersebut, biarkan nanti ini menjadi bahan diskusi kami dan para pemangku kepentingan untuk membuat sebuah forum mengenai perihal tulisan yang E-Times buat.

Ada banyak sekali permasalahan – permasalahan yang belum disentuh oleh E2C dalam periode berjalan ini. Saya masih ingat, saat awal kepimimpinan Zidane saya diberikan kesempatan untuk mewancarainya, saat itu ia menyebutkan akan bersifat responsive terhadap isu luar dan dalam kampus. Namun, dari pembacaan saya sejauh ini, belum ada gerakan taktis dari  ketua umum dan jajarannya untuk bergerak secara efektif untuk berkontribusi memajukan bangsa pada umumnya, dan mahasiswa UEU pada khususnya.

Sebagai mahasiswa. kita seharusnya memang responsif untuk melihat isu-isu nasional yang berkembang saat ini. Lembaga kemahasiswaan harus bisa merangkul kawan-kawan mahasiswa agar saling bekerja secara kolektif untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.

Lalu bagaimana mahasiswa bisa hidup biasa-biasa saja atau malah diam disaat pendemik Corona yang mengancam keberlangsungan hidup banyak orang?. Menurut saya, bukan seperti itu menanggapi sebuah isu sebagai seorang mahasiswa. Sebagai mahasiswa, seharusnya menganggap bahwa semua masalah adalah setara dan perlu diselesaikan.

Hampir nyaris tidak pernah ada isu dalam maupun luar kampus yang menjadi konsen atau kajian khusus E2C untuk ikut terlibat menyelesaikanya. Kami sangat berharap E2C juga ikut menentukan skala prioritas dalam memecahkannya sebuah isu yang terjadi didalam maupun diluar kampus. Setelah mengkaji dan menentukan skala prioritas, lalu bergerak untuk secara kolektif dan menyelesaikannya. Sebab, salah satu alasan negara akan maju tergantung seberapa besar peran mahasiswa dalam memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan umat dan bangsa.

Zidane sebagai Ketua tentunya paham betul dengan permasalahan mahasiswa UEU kelas Eksekutif, tentunya kita berharap ada sedikit harapan untuk E2C agar tidak selalu diam ketika ada isu didalam dan diluar kampus yang sedang terjadi. E2C bukanlah Event Organizer yang hanya menjadi penyedia dan penyelanggara event dan seminar kampus.

Zidane harus mampu mengkontrol para anggotanya pula agar selalu selaras, tidak mempertontonkan ketidak sepahaman di depan anggota Himma dan Ukk seperti yang terjadi saat Raker kemarin. Juga mampu mengendalikan tutur kata dari anggotanya agar tidak menjadi boomerang bagi E2C sendiri.

Skala prioritas dalam mengadvokasi sebuah isu harus digunakan secara kritis. Terutama dalam menganalisis dampak dan kepentingan isu yang terjadi. Sebab, sebagai organisatoris yang juga menjadi ujung tombak pergerakan Himma dan Ukk, harus mampu mengarahkan agar dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini juga amanat dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya termaktub pengabdian pada masyarakat.

Sekali lagi saya tegaskan tidak ada tendensi apapun yang saya dan teman – teman E-Times lainya lakukan. Kami hanya merasa kesal dan lelah dipertontonkan ketidak harmonisan Internal E2C dan melihat perkembangan program yang itu – itu saja. Ini bentuk kepedulian kami agar induk organisasi kami kembali baik – baik saja dan bisa berinovasi.

Saya harap, Zidane Ketua Umum E2C mampu bersifat responsif secara ideal. Tidak bersifat responsif hanya berupa status di media sosialnya saja, dan yang menjadi persoalan bisa diimplementasikan dalam bentuk tindakan. Salam hormat dan sayang saya untuk Zidane dan semua Anggota E2C. Besar harapan saya agar Ketua Umum E2C mau membalas kritik saya, baik dalam bentuk tulisan, atau pun forum diskusi.

0 comments:

Post a Comment