Tulisan ini saya tujukan untuk para
Pemimpin Esa Unggul Eksekutif Club (E2C) Univeristas Esa Unggul yang telah
ditunggu realisasi dari visi dan misinya.
Hari ini menjadi pukulan telak
bagi saya dan anggota Ukk Pers E-Times karena dianggap menjatuhkan kredibiltas
Organisasi akibat mengkritik Organisasi Induk dalam bentuk produk jurnalistik
berupa Opini. Pertanyaanya adalah ketika
E2C mengesahkan kami sebagai UKK Pers apakah E2C tidak mempertimbangkan sebuah
resiko bahwa akan ada organisasi yang dinaunginya mengkritik lewat media.
Tapi saya tidak akan menjelasakan
permasalahan tersebut, biarkan nanti ini menjadi bahan diskusi kami dan para
pemangku kepentingan untuk membuat sebuah forum mengenai perihal tulisan yang
E-Times buat.
Ada banyak sekali permasalahan –
permasalahan yang belum disentuh oleh E2C dalam periode berjalan ini. Saya
masih ingat, saat awal kepimimpinan Zidane saya diberikan kesempatan untuk
mewancarainya, saat itu ia menyebutkan akan bersifat responsive terhadap isu
luar dan dalam kampus. Namun, dari pembacaan saya sejauh ini, belum ada gerakan
taktis dari ketua umum dan jajarannya
untuk bergerak secara efektif untuk berkontribusi memajukan bangsa pada
umumnya, dan mahasiswa UEU pada khususnya.
Sebagai mahasiswa. kita
seharusnya memang responsif untuk melihat isu-isu nasional yang berkembang saat
ini. Lembaga kemahasiswaan harus bisa merangkul kawan-kawan mahasiswa agar
saling bekerja secara kolektif untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.
Lalu bagaimana mahasiswa bisa
hidup biasa-biasa saja atau malah diam disaat pendemik Corona yang mengancam
keberlangsungan hidup banyak orang?. Menurut saya, bukan seperti itu menanggapi
sebuah isu sebagai seorang mahasiswa. Sebagai mahasiswa, seharusnya menganggap
bahwa semua masalah adalah setara dan perlu diselesaikan.
Hampir nyaris tidak pernah ada
isu dalam maupun luar kampus yang menjadi konsen atau kajian khusus E2C untuk
ikut terlibat menyelesaikanya. Kami sangat berharap E2C juga ikut menentukan
skala prioritas dalam memecahkannya sebuah isu yang terjadi didalam maupun
diluar kampus. Setelah mengkaji dan menentukan skala prioritas, lalu bergerak
untuk secara kolektif dan menyelesaikannya. Sebab, salah satu alasan negara akan maju tergantung
seberapa besar peran mahasiswa dalam memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan
umat dan bangsa.
Zidane sebagai Ketua tentunya paham
betul dengan permasalahan mahasiswa UEU kelas Eksekutif, tentunya kita berharap
ada sedikit harapan untuk E2C agar tidak
selalu diam ketika ada isu didalam dan diluar kampus yang sedang terjadi. E2C
bukanlah Event Organizer yang hanya menjadi penyedia dan penyelanggara event
dan seminar kampus.
Zidane harus mampu mengkontrol
para anggotanya pula agar selalu selaras, tidak mempertontonkan
ketidak sepahaman di depan anggota Himma dan Ukk seperti yang terjadi saat Raker
kemarin. Juga mampu mengendalikan tutur kata dari anggotanya agar tidak menjadi
boomerang bagi E2C sendiri.
Skala prioritas dalam mengadvokasi
sebuah isu harus digunakan secara kritis. Terutama dalam menganalisis dampak
dan kepentingan isu yang terjadi. Sebab, sebagai organisatoris yang juga menjadi
ujung tombak pergerakan Himma dan Ukk, harus mampu mengarahkan agar dapat
berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini juga amanat dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya termaktub pengabdian pada
masyarakat.
Sekali lagi saya tegaskan tidak
ada tendensi apapun yang saya dan teman – teman E-Times lainya lakukan. Kami hanya
merasa kesal dan lelah dipertontonkan ketidak harmonisan Internal E2C dan
melihat perkembangan program yang itu – itu saja. Ini bentuk kepedulian kami
agar induk organisasi kami kembali baik – baik saja dan bisa berinovasi.
Saya harap, Zidane Ketua Umum E2C
mampu bersifat responsif secara ideal. Tidak bersifat responsif hanya berupa
status di media sosialnya saja, dan yang menjadi persoalan bisa
diimplementasikan dalam bentuk tindakan. Salam hormat dan sayang saya untuk Zidane
dan semua Anggota E2C. Besar harapan saya agar Ketua Umum E2C mau membalas
kritik saya, baik dalam bentuk tulisan, atau pun forum diskusi.
0 comments:
Post a Comment