Tuesday, April 28, 2015

PINDAH KOST



Hal yang paling menyedihkan ketika pindah adalah menyusaikan diri dari hal-hal yang baru. Hari ini gue bakal pindah kost setelah kurang lebih dua tahun berada di kostan tersebut. Sebenernya gue udah nyaman di kostan yang ini. gue juga udah akrab banget sama bu kost, gue sering make sabun mukanya yang katanya harganya 600 ribu, suka bantuin ngecat rambut cucunya yang terobsesi banget sama elsa frozen. Tapi gue sadar gue gak bisa terjebak di zona nyaman, sebagai seseorang yang hoby di dunia menulis hidup di zona nyaman ibarat kaya cewek ketemu sama orang yang bajunya sama di mall, pokoknya mati aja. Gue harus tetap resah, agar apa yang gue resahkan bisa menjadi kalimat dalam tulisan-tulisan gue. Walaupun di tempat yang baru belum tentu ada sebuah keresahan, tapi setidaknya harus di coba.

Semua kenangan di kostan lama gak akan pernah gue lupain. dari yang setiap hari Cuma makan mie instan, minum air ledeng dengan gayung sebagai gelasnya , kolor yang seminggu di pake gak pernah di cuci, peluk – pelukan gak pake baju sama si fajar , di kerokin sama bu kost pas masuk angin dengan pola  love ,  hape yang ilang dua kali , motor ilang juga , jadi home base para anak galau buat pelarian curhat , sampai bisa menjadi pribadi yang nyuci kaos kaki 5 kali sehari.

Kenangan tentang cinta juga gak kalah menyenangkan. Dari yang setiap hari galauin mantan sampe pacaran lagi, putus lagi , dan sekarang deket lagi. Begitupun dengan pengalaman dengan gebetan gebetan gue, dari cewek keturunan Pakistan yang super pelit banget , cewek keturunan china yang mengharuskan gue tampil perfect , sampai orang pribumi yang nolak gue gara gara ngira gue homo sama fajar.

Semoga saja di tempat kostan gue yang baru banyak hal hal menyenangkan yang bakal gue dapatkan. Gak ada lagi hal tentang galau, dan tentunya gue bisa jadi menjadi pribadi baik.
Selamat tinggal bu wartini, terimaksih sabun mukanya, maaf juga untuk awa abang udah gak bisa ngecetin rambut awa lagi. Buat tetangga gue mas toyo, pesan saya Cuma satu, cepet nikah, ingat umur udah 45 , gak kasihan tanganya keram mulu gara gara kerja tiap malam, selain itu irit sabun juga.
Sekali lagi terimakasih untuk semuanya, tidak ada hal yang lebih mahal dari sebuah pertemuan.

HARI PERTAMA

Semua tampak biasa di pagi hari, dia alasanku untuk tetap semangat di hari ini. Namun  Semua rasa gundah perpisahan tak bisa ku bendung, aku menangis di sejuknya pagi Jakarta. Semoga saja tuhan tetap mengiyakan hubungan kita sampai dengan semua pengharapan kita bisa terpenuhi.

Benakku berpikir kenapa masih ada rasa gundah di setiap balasan bbm darinya. Apakah dia tak punya rasa sedikit pun kepadaku ? ataukah semua ini biasa biasa saja untuknya ? atau hanya aku saja yang terbawa perasaan. Entahlah aku masih mencoba untuk tetap berkomitmen sesuai tujuan awalku.

Aku percaya, cinta yang tulus cinta yang tak pernah memberikan sebuah tuntutan, tak pernah merasa pamrih atas semua yang telah kita perjuangkan. Hanya bermodal kepercayaan atas sebuah hal yang kita lakukan di pertemuan kemarin, aku mantap untuk tetap ikhlas memperjuangkanya. Walaupun sampai detik ini dia belum sempat menjawab pertanyaanku tentang sebuah komitmen yang dia beri  atas apa yang kita lakukan kemarin, atau hanya sebuah nostalgia semata.

Saat menulis ini aku sedang menunggu balasan bbm darinya, sebuah percakapan tentang aktifitas kita di  hari ini. Hatiku samakin berpikiran tak tentu, bukan tentang ketidakpercayaanku terhadapnya, melainkan tentang cinta yang mungkin bertepuk sebelah tangan. 
Hanya waktu mungkin yang bisa menjawab teka teki semua ini. di setiap deretan doaku selalu tetap ku selipkan harapan kepadamu. Aku percaya tuhan selalu memberi rencana indah.

Ahh sudah lah kuakhiri saja cerita ini dalam keadaan tetap menunggu balasan bbmnya.
MRH

KEPADA KAMU YANG PANGGILAN SAYANG NYA AYAH BUNDA

Kepada kamu yang panggilan sayangnya ayah bunda, tahukah kamu kalau panggilan itu sangat menyedihkan ?.
Pengen rasanya nimpuk orang yang manggil itu pake softek bekas dan menaburinya dengan runtuk rengginang.

Kepada kamu yang panggilan sayang nya ayah bunda, tahukah kamu kalau ada panggilan yang lebih menyenangkan ketimbang itu. Seperti , bebeb – bebeh , Umi – Abi , atau pipi – mimi.
Karena panggilan tersebut masih dalam level alay medium.

Kepada kamu yang panggilan sayang nya ayah bunda, tahukah kamu kalau itu panggilan untuk orang yang kita sayang ? koq palsu ? apa cinta kalian juga palsu ? sudahlah aku harap hanya pensil alis kalian saja yang palsu.

Kepada kamu yang panggilan sayang nya ayah bunda, tahukah kamu kalau panggilan itu untuk orang yang sudah beranak ? lalu kenapa kalian ikut ikutan ? kalian kan baru kawin.
Apa biar pengen di cap hubungan yang serius ? atau di cap hubungan yang baik ?
Kalau memang iya, mengapa pasangan kalian lebih dari satu ? bukankah cinta itu tanggung jawab ? bukankah cinta itu komitmen ?.
MRH


Monday, April 27, 2015

SAMPAI JUMPA NANTI

Pukul empat pagi tadi kakiku menginjakan st. pasar senen setelah perjalan 5 jam dari stasiun tegal. Sedih , duka , dan tangis tanpa air mata menemani setiap langkah keluar dari stasiun. Menyedihkan bukan tangisan tanpa air mata ? tapi semua orang tak akan pernah tau, atau bahkan tak pernah peduli dengan kesedihanku ini. Mereka menganggap ku sama seperti orang lain , mereka tak akan pernah tau kalau ada seseorang yang sedang berpisah setelah hatinya terjatuh kembali pada wanita spesialnya.

Kepadamu sang pejatuh hati, mungkin saat ini akan ku kurangi secangkir kopi dan terbiasa untuk menyeduh sepucuk rindu. Setiap waktu rindu ini akan selalu ter engah engah, dan setiap nafasku akan selalu menjadi rindumu. menghirup oksigen dengan menjadikanmu udara yang mengisi setiap rongga, menghempas darah dengan namamu, yang membuat darah mengalir sehingga jantungku tak berirama.

Kita tidak pernah benar benar lupa, hanya saja , ingatan setuju untuk tidak menyuguhi apa saja yang tidak ingin di kenang. Aku pun tak pernah tau dengan apa yang sudah kita lakukan di pertemuan kemarin, sebuah komitmen atau hanya sebuah nostalgia biasa untukmu. Yang harus kau tau, apa yang di inginkan laki laki tak lebih dari di pahami ia selalu berusaha menjadi terbaik .

Pertemuan ini akan selalu ku ingat di setiap lamunan rinduku. Pertemuan yang di awali dengan menunggumu dua jam, menunggumu melukis alis. Menyebalkan bukan ? hanya untuk membuat alis melengkung seperti garis khatulistiwa saja kau membutuhkan waktu dua jam, lalu berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk melupakan ku dulu hingga kita bersama kembali ?.
Ahh tak bisa terhitung waktu mungkin untuk melepaskan semua fatamorgana tentang sketsa kita.

Lalu kita memutuskan untuk menikmati sepiring pancake di sebuah kafe di sudut kota tegal. Kita melahap se sendok demi sesendok pancake tersebut, se sekali kita juga menggoda mbak2 pelayan kafe yang tengah sibuk mondar mandir  menerima pesanan dari pengunjung . kita juga sempat memfoto tangan kita yang sedang berpegangan erat seolah olah kita pasangan terbahagia di dunia. Lalu ku upload foto itu di akun Path ku dengan caption. “malam minggu sendirian di kamar ? meluk bantal ? mampus aja lo jomblo.  Nih gue lagi dinner sama orang yang punya tangan ini”. Haha sombong sekali diriku, ku anggap saja ini sebagai balasan dari mereka mereka yang selalu membully  setahun belakangan ini. Mampus lo jomblo.

Malam kita selanjutnya kita teruskan dengan karoke bersama, melepas rindu yang terbelenggu yang biasa kita lakukan dulu setiap minggu.  Indah cintaku, Separuh nafas ini , ataupun benar benar sayang kamu sengaja tak ku mainkan seperti di setiap karoke kita dulu. Aku hanya ingin ada suasana baru untuk kita, walaupun hati kita bukan unutuk orang yang baru. Malam terahir dari palapa mengawali duet pasangan gila malam itu. Satu dengan suara besar fals, yang satu dengan suara fals tapi sok sokan bagus. “Malam ini malam terakhir bagi kita Untuk mencurahkan rasa rindu di dada Esok aku akan pergi lama kembali Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Mengapa... Mengapa hatiku berdebar-debar Seakan-akan ku ragu Untuk merelakan kepergianmu kasih
Mengapa... Mengapa hatiku berkata-kata Seakan-akan berbisik Bahwa kita tidak akan berjumpa lagi
Se sekali kita juga mencoba memainkan lagu lagu barat, thinking of loud ed shareen ataupun  kuch kuch hotahai. Kita semua terlelap dalam tawa yang bahagia, lalu akhirnya ku sadari, untuk mencapai sukacita ini kita telah lebih dulu melewati duka itu.

Aku harap tawamu akan kembali, bersama kita cerahkan hari. Mungkin pernah kau mendapatkan kecewa, atau seseorang telah melukai hatimu. Berita baiknya, sekarang hari yang baru, itu semua sudah lewat. Aku disni kembali bukan untuk membuat harimu seperti kita dulu, akan kubuat harimu seperti kita yang baru. Dari kisah kita dulu aku belajar, baik hadirmu hingga pergimu, itu semua menghias hidup. Dan sekarang mungkin akan kubagi semua penghias-penghias hidupku bersamamu. Banyak perempuan yang baik, namun kukenal satu yang paling baik. Kamu, yang datang padaku setelah mendengar apa kata hatimu. Semoga saja kamu yang terbaik, pertanyaan kamu yang tepat untukku akan ku pandangi diri sendiri. Kuharap dekat denganmu, membuat aku semakin dekat dengan tuhanku.
Ku jumpai hari yang baru, tentu hari yang bukan tanpa masalah, namun kepadamu kukatakan kabar baikmu yang semangatiku.
Sampai jumpa nanti yaa..salam rindu selalu untukmu.
MRH

Wednesday, April 15, 2015

AIDA



“hei akhirnya ketemu juga” seuntai kalimat yang  masih aku tunggu untuk di ucapkan di saat bertemu dengan mu.
Aida namanya , gadis asal malang jawa timur yang ku kenal dua tahun lalu di social media. Dia gadis yang telah mengalihkan pandanganku dari gelamornya wanita wanita metropolitan.
Sosok gadis yang belum mengenal merek LA SENAZA sebagai merek bra terkenal yang sedang kekinian di kalangan wanita modern Jakarta.

Saat menulis ini aku sedang duduk di gerai kopi ternama asal amerika di daerah Karawaci - Tangerang, sebuah gerai kopi yang sudah familiar namanya. Satu hal yang aku tau, tentunya kamu belum pernah ke kedai kopi seperti ini. Bukan karena tidak ada cabangnya di sana, melainkan kamu memang tidak pernah menghabiskan waktu hanya untuk sekedar duduk manis di gerai kopi menghabiskan secangkir Caramel Macchiato.  

Ada tujuh meja berwarna merah marun di gerai kopi ini, di pasangkan dengan empat bangku berwarna hitam di tiap sudutnya. Terlihat pula empat orang pasangan yang sedang menikmati minumanya dan bercengkrama hangat untuk merencanakan  esok hari. Aku rasa kamu sudah tau kalau malam ini malam minggu, malam dimana orang berkumpul bersama kekasih , kerabat , teman teman atau dengan kesendirian. Aku ? tentunya aku sedang bersama fatamorganaku tentang kehadiranmu di mana kita akan menghabiskan malam minggu berdua.

Mencintai seseorang tanpa ada sebuah tatap muka mungkin bagi sebagian orang sesuatu yang tabu. Tapi ini lah aku, aku mencintaimu dalam senyum foto di setiap Profil Picture Bbmmu, aku mencintaimu dalam setiap suara telfon , dan aku mencintaimu dalam setiap obrolan di Bbm.

Di setiap langkahku selalu saja ada keinginan untuk selalu bertemu denganmu. Seperti halnya tukang parkir di Indomaret yang selalu berharap mendapatkan uang dari orang yang memarkirkan kendaraan di area toko, walupun sudah jelas ada bacaan parkir gratis.
Ya itulah hidup selalu ada pengharapan, walaupun harus menjadi sang penjudi harap.

Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa aku seseorang yang ingin merangkai senyummu di dalam setiap pengharapan ini, aku seseorang yang tetap ingin menunggu mu hingga bertemu nanti. Layaknya sang fajar yang tetap setia menunggu datang nya mentari dari ufuk barat.

Bahkan aku sering mematut di depan cermin berbicara dan tersenyum bercerita hingga cermin itu mengeluh bosan, lalu cermin itu bertanya, “mengapa dia lagi dia lagi yang kau ceritakan ? dia tak akan mendengar keluh kesanmu dari sini”.

Semua orang tahu menunggu hal yang membosankan, tapi aku jalani seperti meminum secangkir kopi. Pahit kopi selalu memberI arti bahwa rasa pahit yang nyata dapat di nikmati.

Aida , semoga saja aku dapat memenangkan perjudian harap ini, aku harap pula tak ada seseorang yang berusaha menjadi terbaik demi menempati satu tempat kosong di hati kamu selain diriku.
Jikalaupun sudah kau izinkan seseorang untuk menempati ruang kosong itu, mungkin itu bagian dari resiko seorang penjudi, sebuah kekalahan.

Sampai jumpa bulan delapan nanti, seperti janjiku kepadamu untuk datang menemuimu.
Semoga sketsa kita yang aku buat bisa kita lihat bersama dalam dinginya udara Malang. Kalau pun sketsa itu hanya menjadi semu, aku akan tetap memilih tetap akrab dalam semu itu.

Aku yang menunggu mu.
MRH