23 September 2017 saya resmi
mendaftar sebagai seorang wartawan di Etimes. Berbekal hobi menulis di blog,
saya memberanikan diri untuk memulai sebuah petualangan baru dalam karya
literasi, hingga ditahun berikutnya bisa dipercaya menjadi pemimpin organisasi
ini. Saya Bertemu dengan banyak orang yang memberikan sebuah pelajaran, membuka
sebuah wawasan tentang dunia yang sebelumnya tidak pernah saya temui,
memantapkan sebuah mimpi tentang karya literasi, mendapatkan sebuah jati diri
dari yang selama ini saya cari, hingga bisa bertemu dengan pujaan hati.
Hari ini pengabdian itu saya
akhiri, masa saya telah berhenti di organisasi ini karena tongkat estafet itu
telah berganti. Sebuah pencapain yang tidak sebentar untuk menghidupkan dan
memberi nyawa di etimes. Sulit untuk menerima kenyataan bahwa saya akan
berpisah dengan organisasi yang membuat saya tumbuh. Tapi saya percaya masa
depan akan jauh lebih baik dan menjanjikan perubahan yang besar di etimes. Sebuah gelombang, air mata, dan perpisahan tidak
akan pernah lekang oleh zaman. Saya akan sealu ingat hari dimana saya memulai
dan mengakhiri. Etimes akan tetap menjadi bagian dalam hidup saya.
Dalam perjalanan apapun tidak ada
manusia yang bisa telepas dari sebuah konflik. Apapun konflik itu saya rasa
akan menjadi sebuah pelajaran berharga dalam hidup ini. Saya di perkaya etimes
untuk belajar mengambil sebuah keputusan tegas, menengahi orang yang sedang
tidak baik-baik, lalu berupaya untuk memberikan solusi agar tidak ada pribadi yang saling membenci.
Ketika organisasi ini bangun
kembali dari tidur panjangnya kita berusaha untuk bisa memberikan kepercayaan
kepada publik bahwa mahasiswa karyawan masih ada dan tetap bisa bersuara dalam
sibuk dan lelahnya bekerja. Kita tidak apatis terhadap sesuatu perubahan, kita
bisa memberikan sebuah tamparan kepada pihak – pihak yang mengecap bahwa
mahasiswa karyawan minim karya. Kita dianggap hanya sebelah mata, dan hanya
dijadikan sebagai objek ekonomi dari sebuah lembaga.
Kini etimes akan memasukin masa
emasnya, etimes akan berkelanjutan dengan tata kelola yang baik, filosofi
budaya dan konsistensi menyuarakan kebenaran dan mengembangkan bakat. Saya percaya
untuk menyukseskan sebuah organisasi perlu adanya pengembangan system dan
budaya organisasi yang kuat. Hari ini kita patut berbangga bahwa generasi
etimes sekarang berjalan dengan semangat itu. Saya tentunya selalu ingin penerus saya melampaui apa yang
saya peroleh, jadi hal yang bertanggung jawab untuk saya dan organisasi harus
lakukan adalah membiarkan orang yang lebih muda, orang-orang yang lebih
berbakat mengambil alih peran kepemimpinan sehingga mereka mewarisi misi kami.
Etimes luarbiasa bukan karena
pencapaian semata, tetapi tentang semangat persaudaraan yang tetep kokoh dan
hangat. Terimakasih saya ucapkan kepada Pembina etimes Bpk. Dani Vardiansyah,
terimakasih atas masukan dan ilmu yang bapak berikan. Kepada teman – teman seperjuangan
di periode pertama dan kedua. Walaupun kita banyak terlibat perbedaan pendapat,
yakinlah itu tidak akan membuat kebencian secara personal. Terimaksih banyak
telah berjibaku bersama membuat etimes kembali berkembang. Teruntuk orang – orang
terdekatku, Anisa. Saya bertemu dengan kamu disini, sangat menyenangkan bisa
berjumpa didunia yang pada akhirnya kita kembangkan bersama. Kamu adalah orang pertama
yang selalu mendukung saya saat memimpin etimes, sekarang izinkan saya untuk
bertukar peran menjadi pendukung setiamu memimpin etimes. Saya percaya kamu
lebih besar dari saya.
Terimakasih Etimes, saya pamit.
Terima kasih kembali,, kau sudah ikut berjuang sampai detik ini.. semoga bisa langgeng jaya sentosa amin..
ReplyDeleteSubscribe please: B.O.B Belajar Online Bareng