Wednesday, December 18, 2019

TERIMAKASIH ETIMES


23 September 2017 saya resmi mendaftar sebagai seorang wartawan di Etimes. Berbekal hobi menulis di blog, saya memberanikan diri untuk memulai sebuah petualangan baru dalam karya literasi, hingga ditahun berikutnya bisa dipercaya menjadi pemimpin organisasi ini. Saya Bertemu dengan banyak orang yang memberikan sebuah pelajaran, membuka sebuah wawasan tentang dunia yang sebelumnya tidak pernah saya temui, memantapkan sebuah mimpi tentang karya literasi, mendapatkan sebuah jati diri dari yang selama ini saya cari, hingga bisa bertemu dengan pujaan hati.

Hari ini pengabdian itu saya akhiri, masa saya telah berhenti di organisasi ini karena tongkat estafet itu telah berganti. Sebuah pencapain yang tidak sebentar untuk menghidupkan dan memberi nyawa di etimes. Sulit untuk menerima kenyataan bahwa saya akan berpisah dengan organisasi yang membuat saya tumbuh. Tapi saya percaya masa depan akan jauh lebih baik dan menjanjikan perubahan yang besar di etimes.  Sebuah gelombang, air mata, dan perpisahan tidak akan pernah lekang oleh zaman. Saya akan sealu ingat hari dimana saya memulai dan mengakhiri. Etimes akan tetap menjadi bagian dalam hidup saya.

Dalam perjalanan apapun tidak ada manusia yang bisa telepas dari sebuah konflik. Apapun konflik itu saya rasa akan menjadi sebuah pelajaran berharga dalam hidup ini. Saya di perkaya etimes untuk belajar mengambil sebuah keputusan tegas, menengahi orang yang sedang tidak baik-baik, lalu berupaya untuk memberikan solusi  agar tidak ada pribadi yang saling membenci.




Ketika organisasi ini bangun kembali dari tidur panjangnya kita berusaha untuk bisa memberikan kepercayaan kepada publik bahwa mahasiswa karyawan masih ada dan tetap bisa bersuara dalam sibuk dan lelahnya bekerja. Kita tidak apatis terhadap sesuatu perubahan, kita bisa memberikan sebuah tamparan kepada pihak – pihak yang mengecap bahwa mahasiswa karyawan minim karya. Kita dianggap hanya sebelah mata, dan hanya dijadikan sebagai objek ekonomi dari sebuah lembaga.

Kini etimes akan memasukin masa emasnya, etimes akan berkelanjutan dengan tata kelola yang baik, filosofi budaya dan konsistensi menyuarakan kebenaran dan mengembangkan bakat. Saya percaya untuk menyukseskan sebuah organisasi perlu adanya pengembangan system dan budaya organisasi yang kuat. Hari ini kita patut berbangga bahwa generasi etimes sekarang berjalan dengan semangat itu. Saya tentunya  selalu ingin penerus saya melampaui apa yang saya peroleh, jadi hal yang bertanggung jawab untuk saya dan organisasi harus lakukan adalah membiarkan orang yang lebih muda, orang-orang yang lebih berbakat mengambil alih peran kepemimpinan sehingga mereka mewarisi misi kami.

Etimes luarbiasa bukan karena pencapaian semata, tetapi tentang semangat persaudaraan yang tetep kokoh dan hangat. Terimakasih saya ucapkan kepada Pembina etimes Bpk. Dani Vardiansyah, terimakasih atas masukan dan ilmu yang bapak berikan. Kepada teman – teman seperjuangan di periode pertama dan kedua. Walaupun kita banyak terlibat perbedaan pendapat, yakinlah itu tidak akan membuat kebencian secara personal. Terimaksih banyak telah berjibaku bersama membuat etimes kembali berkembang. Teruntuk orang – orang terdekatku, Anisa. Saya bertemu dengan kamu disini, sangat menyenangkan bisa berjumpa didunia yang pada akhirnya kita kembangkan bersama. Kamu adalah orang pertama yang selalu mendukung saya saat memimpin etimes, sekarang izinkan saya untuk bertukar peran menjadi pendukung setiamu memimpin etimes. Saya percaya kamu lebih besar dari saya.

Terimakasih Etimes, saya pamit.

1 comment:

  1. Terima kasih kembali,, kau sudah ikut berjuang sampai detik ini.. semoga bisa langgeng jaya sentosa amin..

    Subscribe please: B.O.B Belajar Online Bareng

    ReplyDelete