Monday, January 30, 2017

SENYUM DAN HARAPAN

Apa yang menyenangkan dari sebuah harapan ?

Yang menyenangkan dari sebuah harapan ketika semua harapan harapan kita bisa terwujud sesuai ekspetasi kita. Namun terkadang hidup tak selalu berjalan sesuai apa yang kita inginkan, dan harapan yang telah kita yakini terwujud bisa saja gagal di tengah usaha dan kerja keras kita. Marah kecewa pasti selalu awal dari penerimaan harapan gagal itu,  seakan akan kita merasa kalau hidup ini adalah sebuah bebal dan dunia seakan kelam.

7 mei 2013 hari dimana pengumuman kelulusan SMA, hari menyenangkan ketika mendapat kabar kelulusan, sekaligus menjadi hari kelam bagi gue karena harus menerima sebuah kenyataan bahwa mimpi dan harapan gue yang telah lama gue susun tidak akan berjalan semestinya.
“Mas, Bapak sama ibu mungkin udah gak bisa nuntun mas iko, tata rafi bareng satu rumah lagi, bapak sama ibu udah gak bisa bareng lagi, maafin bapak mas” BOOM , sepenggal kalimat yang mengubah semua kehidupan kami, sepenggal kalimat yang membuat tetesan air mata gue jatuh dan sepenggal kalimat yang membuat sebuah pertanyaan “lalu bagaimana dengan masa depan gue?”

Jujur gue belum bisa menyadari bahwa pertikaian demi pertikaian Bapak dan ibu akan berakhir perpisahan seperti ini. Masa dimana harusnya gue mempersiapkan ancang ancang untuk berlari mengejar sebuah masa depan harus di bombardir dengan sebuh pil pahit kehilanganya ke utuhan keluarga.

Mungkin saat itu gue belum bisa menerima makna dari perpisaghan tersebut, selain merasakan kecewa dan sedih teramat dalam. Gue pernah mencoba membrontak dengan menjadi seseorang yang mempunya kebebasan tidak bertanggung jawab. Tapi hal itu malah membuat semua menjadi kacau, kuliah gue harus berhenti dan gue frustasi. Tapi suka atau tidak, sebuah perpisahan bisa membawa kita pada sebuah babak yang baru.

Dalam proses yang kita jalani, kadang kehilangan seseorang, keluarga bahkan mimpi tidak pernah bisa membuat kita memahami dengan alasan yang jelas. Alih alih ingin mendapat kan sebuah jawaban atas semuanya, kita hanya akan menemukan tembok misteri yang begitu tinggi. “mengapa hidupku begini, apa salahku?” semua lirik lirik dalam lagu lama akan muncul dalam keseharian kita ketika kita ingin semakin mencari tahu.

For things to change, i must change first.

Satu dari apa yang gue alami dan rasakan untuk keluar dari misteri ini dengan berhenti mencari tahu. Berhenti mencari kalimat tanya “mengapa ?” dan cukup resapilah, karena pasti ada sebuah hikmah dari setiap perpisahan. Mungkin Allah memberikan sebuah perpisahan kepada kita untuk memberikan sesuatu hal yang lebih baik dari sebelumnya.

Tapi, bagaimana mungkin kita bisa melangkah pada babak baru jika kita tidak melepaskan bayang-bayang masa lalu, yang akhirnya kembali membuat kita sedih dan kecewa. Bagaimana kita akan merasa lebih baik jika kita mengikat kesedihan selalu bersama kita. Stop it now, lepaskan, dan melangkahlah.
Apa saja yang harus dilepaskan?
Bukan ikatan kepala atau sekedar singsingkan lengan baju. Tapi lepaskan ikatan-ikatan yang membuat hati kita terbelenggu. Seperti rasa sedih, rasa marah pada orang-orang yang menyakiti kita. habiskan semua itu sampai tak tersisa. Bisa? Bisa! Tergantung pola pikir yang kita gunakan saat ini. Kalau diibaratkan sebuah perjalanan, inget nggak rasanya saat kita melangkah masuk ke dalam sebuah pesawat, atau kereta? Ada rasa berbeda dalam diri kita. Dan karena kita yakin, sesuatu yang indah sedang menunggu kita di suatu tempat. Seperti itulah kita memulai kehidupan yang baru dari sebuah perpisahan. Apapun bentuk perpisahan tersebut, teruslah melangkah.
Ajak diri kita untuk membangunkan kembali raksasa dalam diri, percaya bahwa di depan sana akan selalu ada sesuatu yang indah menunggu kita. Lepaskan perlahan, meski kadang kita akan kembali terjatuh dan teringat-ingat tembang kenangan. Biarkan semua itu berproses.

Dan pada akhirnya semua kesedihan gue 3 tahun lalu di bayar dengan sebuah tangis bahagia di penghujung 2016 kemarin. Bapak dan ibu sepakat untuk rujuk kembali setelah sekian lama mereka mempertahankan ego masing2 untuk tidak saling berhubungan. Kesenangan dan kebahagian gue sama sekali gak bisa gue gambarkan, gue teramat sangan bahagia. Gue bisa memulai kembali angan angan yang telah lama terkubur, mengumpulkan satu persatu mimpi yang berjatuhan di bawah bantal dan siap mengawali dan memproses semuanya denga hati riang dan niat yang baik.


Gue mengerti bahwa perpisahan bukan lah membiarkan seseorang untuk menjalani kehidupan masing masing, tapi perpisahan adalah sebuah perpindahan, perpindahan kehidupan ke taraf yang lebih mulia. Mungkin tuhan memisahkan Bapak dan ibu sementara untuk mereka belajar memperbaiki taraf kebaikan, ke salehan masing – masing terlebih dahulu, sebelum semuanya kembali saling mengisi dan membuat sebuah istana pernuh kebaikan yang penuh rahmat kembali. Dan sekarang gue akan memulai hari hari di 2017 dengan senyum dan harapan nyata. Terimakasih tuhan 2016 mu asyik.

MRH