Monday, August 28, 2017

INDONESIA SEDERHANA

Perhelatan sea games 2017 sebentar lagi akan berakhir, pesta olahraga 2 tahunan antar anggota negara asean ini sangat menyita perhatian masyarakat indonesia. begitupun dengan para netizen yang acap kali menjadikan perbincangan tentang sea games menjadi perbincangan utama. Hal itu juga bisa di lihat dari beberapa hastag tentang sea games yang menjadi trending topic selama kurang lebih satu bulan ini.

Malaysia menjadi tuan rumah pada perhelatan sea games tahun 2017. Selain menjadi tuan rumah, malaysia membuat semua masyarakat indonesia geram lantaran keteledoran nya dalam membuat buku panduan acara sea games yang mana terdapat bendera indonesia terbalik. Saya juga tidak tau ini benar ketidaksengajaan dari pihak panitia atau memang kesengajaan. Mengingat hubungan kedua negara yang sangat sentimen tentang hal hal yang berkaitan dengan kebudayaan dan kebangsaan.

Yang menarik tentunya pada sabtu malam kemarin, dimana ada pertandingan semifinal sepakbola antara tuan rumah malaysia dan indonesia. bisa di bilang ini adalah partai el classico nya asia tenggara. Kedua negara memang sudah menjadi musuh bebuyutan sejak dulu, ketika kedua negara saling bertemu saya hampir tidak pernah absen untuk menonton nya. Dari jaman nya piala aff tahun 2010 sampai sekarang pertandingan indonesia vs malaysia sangat menarik untuk saya tonton. Namun sayang pada pertandingan sabtu malam kemarin indonesia harus mengakui keunggulan malaysia 1 – 0. Yang lebih menyakitkan gol dari malaysia di ciptakan di akhir pertandingan. Gol ini sekaligus menggugurkan indonesia untuk mendapat mendali emas ajang sepakbola sea games yang terakhir di dapat di tahun 1991. Tahun dimana bapak dan ibu saya lagi anget anget nya pacaran.

Terlepas dari apapun hasil pertandingan sepakbola kemarin saya ingin mengapresiai setinggi tinggi nya kepada seluruh pemain yang telah berjuang mati matian di lapangan. Saya percaya main bola itu susah, lah wong saya kadang main bola baru 10 menit saja sudah ngap ngapan. Makanya kadang saya paling gak suka kalau timnas habis main terus kalah banyak netizen yang pada membully. Mereka sama sekali tidak tau bagaimana beban nya para pemain timnas saat di lapangan, mereka mengemban tugas negara loh. Selain itu saya juga baru kali ini liat pemain timnas yang pada nangis terharu saat lagu indonesia raya di kumandangkan. Rasa cinta dan kebanggaan, mereka ungkapkan lewat tangisan haru. Coba bandingakan dengan para abg labib yang sering nangis cuma saat di kumandangkan lagu kenangan mantan. Cemen kalian.

Dari hasil sepakbola semalam mungkin ada benarnya juga apa yang di katakan cak nun saat pengajian kenduri cinta di taman ismail marzuki jakarta beberapa waktu yang lalu. “indonesia itu negara yang biasa biasa saja, indonesia negara yang sederhana, dia tidak terlau hebat, dia juga tidak terlalu buruk. Tapi dari hal itu yang membuat indonesia selalu bahagia, karena ada sebuah kesederhanaan. Bukankah bahagia itu sederhana ?” . jadi buat kita indonesia mau juara atau tidak tetep memberikan sebuah kebahagiaan buat masyarakatnya. Kita itu bukan bangsa yang royal. Tidak perlu di sesali betul betul tentang kekalahan timnas semalam. Percayalah kami akan selalu bahagia dengan hasil yang kalian dapat.

Saya juga ingin berterimakasih kepada malaysia, berkat kegaduhan kalian tentang bendera kami yang kalian balik, kami jadi tau kalau masyarakat indonesia masih tetap mempunyai kebanggaan akan negara nya. Keributan dan kemarahan kami menjadi bukti kalau kami tidak terima kebanggan kami menjadi permainan kalian.

Tentu kita masih ingat di tahun yang sama indonesia sedang di terpa isu isu yang mempertanyakan dasar negara dan persatuan. tapi Se olah olah masalah ini menjadi peringatan dari Allah s.w.t agar kami bersatu kembali. Berlebihan memang kalau menyimpulkan seperti itu, tapi saya hanya mencoba melihat sudut pandang yang berbeda dari masalah ini. Karena dengan menjalankan indonesia dengan guyub dan rukun berarti kita juga mengabdi terhadap Allah s.w.t.

Indonesia adalah seindah indah nya ciptaan Allah. Kemerdekaan akan terus kami perjuangkan untuk menjadikan indonesia sebagai tempat senyaman nyaman nya tinggal. Lakukan hal apapun untuk kemajuan negara ini , apapun itu. Karena tanah indonesia adalah sajadah kita untuk sujud kepada Allah s.w.t.

Terimakasih timnas, terimakasih semua kontingen sea games 2017 yang telah memberikan sebersit kekuatan kepada kami untuk tetap barsatu menjaga kedamaian di negeri ini. Semoga kita senantiasa tetap berada di puncak kesadaran kecintaan terhadap indonesia yang di cintai oleh Allah s.w.t. (MRH) 

Saturday, August 12, 2017

PERKARA KOPI

Saya agak kaget melihat perilaku manusia masa kini yang ingin sekali di cap sebagai pecandu kopi. Permasalahan nya mereka ingin di cap sebagai pecandu hanya bagian dari aktualisasi di sosial media semata saja. Yang mana pada realitanya mereka tidak benar benar menjadi seorang pecandu kopi.

Kalau masalah soal pecandu kopi, saya jadi ingat bapak saya yang sangat kecanduan kopi. Bapak saya bisa di bilang sebagai pecinta kopi hitam garis keras. Dalam sehari bapak bisa menghabiskan 7 sampai 10 cangkir kopi. Pagi,siang,sore,malam,tengah malam setiap hari tak pernah lepas dari kopi. belum lagi dengan sebungkus gudang garam filter sehari yang kadang buat saya mikir lah ini orang loh koq kuat banget ya lambung nya. Apa jangan jangan lambung nya sudah di ganti kantong kresek ?.

“pak mbok kalo mau ngopi ya ngopi aja, gak usah di barengi sama rokok, inget awak mu pak”

“ sudah gpp mas, tar bapak juga bakalan berhenti ngopi kalau sudah tinggal ampas nya doang, berhenti rokok juga kalau tinggal puntung nya doang”

“Halah lambemu pak”

Ya begitu lah sifat para pecandu ketika kita mencegah untuk sedikit mengurangi atau melakukan hal yang ia candu, acuh.

Pecandu menurut saya tidak harus melakukan aktualisasi apa yang menjadi candu nya ke halayak ramai. Bukan kah dengan melakukan sesuatu yang menjadi candu sudah membuat para pecandu bahagia ?. Saya jadi ingat tentang si supri teman kampung saya yang sekarang hits di sosial media. supri sekarang menjadi kopi holic, semua postingan di sosial media nya selalu berhubungan dengan kopi. Suatu hari kita bertemu untuk sejenak melepas rasa kangen karena saya dan supri sudah lama tidak bertemu. kita bertemu di salah satu warkop di jalan panjang kebon jeruk. Mengingat supri adalah pecinta kopi, pertemuan di warkop rasanya menjadi hal lazim. Beda ceritanya kalau kita ketemuan di warung jamu pinggir jalan.

Setelah beberapa menit kita ngobrol, saya memesan segelas kopi hitam sasetan dan sebungkus rokok gudang garam filter. Buat saya kopi kapal api sasetan udah pas banget kalau di sruput bareng sebatang gudang garam filter. Mereka pasangan yang cocok bagi para warkopers. Namun yang membuat saya heran ketika si supri pesan nutrisari anget. Seseorang yang ngakunya pecandu ngopi nongkrong di warkop pesan nutrisari ?. karena penasaran akhirnya saya menanyakan perihal tersebut.

“Pri koe ki jare pecinta kopi, tapi nongkrong neng warkop loh malah pesen nutrisari ?”. tanya saya ke supri.

“sorry bro, menurutku kopi yang sasetan bagi pecinta kopi tuh bukan kopi”.  jawab supri

“ lah koe ini logika nya aneh, kalo kopi sasetan ini bukan kopi terus apa ?? Marimas ?”. timpal saya ke supri

“enggak , maksud saya tuh kopi bagi para pecinta kopi tuh minimal yang pesan nya di kedai kopi. Ada semacam hal menarik ketika nyruput nya. Karena ada hal yang bisa di aktualisasi kan di sosial media”

“ koe iki pecinta kopi apa vlogger ?, setiap ngopi harus mengabadikan dan mengaktualisasikan nya di halayak ramai ?”

Saat itu saya langsung menganggap kalau supri ini pecinta kopi abal abal. Buat dia kopi hanya menjadi objek dalam diri nya untuk mengaktualisasi di sosial media. seberapa enak rasa kopi buat dia tidak akan ada artinya jika tidak di aktualisasikan di sosial media. logika seperti ini sama saja seperti lelaki yang hanya suka perempuan cantik dan menganggap perempuan yang tidak cantik itu bukan perempuan. Kadang saya merasa asu dengan orang orang jaman sekarang.

Saya sendiri bukan pecinta kopi, ngopi juga sekedar saja. Tidak sepeti bapak saya yang sudah menjadikan kopi bagian dari hidup. Namun dengan melihat cara pandang supri tentang kopi membuat saya berpikir kalau tidak semua netizen yang suka gembar gembor soal kopi atau suka posting kopi di sosial media itu pecinta dan pecandu kopi. Bisa saja mereka melakukan itu hanya tuntutan trend, mengingat menjamur nya kedai kopi dan ada nya film filosofi kopi membuka peluang mereka menjadi manusia hipster dengan memposting semua hal tentang kopi.

Kalau sudah begitu pertanyaan saya , kemana kalian saat semua orang menghakimi kalau penikmat kopi hitam itu seperti dukun ? atau jangan jangan kalianlah oknum nya ??

(MRH)