Sore kemarin Ibu Bos datang ke
kantor membawakan nasi kotak untuk beberapa karyawan yang masih lembur.
Saya girang tak terkira , maklum hari ini saya baru makan satu kali pas sarapan di rumah. Perut saya
sudah terlalu falseto. Saking girang nya , saya berencana untuk memfoto nasi
kotak tersebut dan membagikan nya di instastorry instagram dengan caption “ Rezeki anak sholeh”.
Tapi bajingan wedus alas , hal
itu urung terjadi lantaran menu nasi kotak “rezeki
anak sholeh” tersebut ternyata babi panggang kecap manis. Muka saya yang
tadinya girang seketika berubah menjadi ember pating pekicut.
“ Nggak usah sedih bung, makan babi itu boleh kok, yang nggak boleh itu
makan teman, kecuali kalau bung memang mengganggap babi itu teman bung sendiri.
lagian siapa tau babi yang bung makan itu babi mualaf ” kata kevin, kawan
saya satu kantor yang begitu doyan babi panggang.
Saya sadar , bahwa tidak ada
revolusi yang berdiri kokoh di atas kaki kaki yang gemeteran karena lapar, Tapi
ya gini juga kali. Duh gusti gini amat ya kantor ku.