Kepada pacarku yang aku sayangi, haruskah aku perkenalkan
nama dulu di surat ini ? atau aku harus menyerahkan akta kelahiranku terlebih
dahulu ? soalnya setiap kamu marah marah gak jelas, seperti orang yang hilang
ingatan, sampai lupa namaku.
Kepada kamu yang kalau cemburu selalu bilang “gak apa –apa”
, tahukah kamu kalau kalimat itu sangat sulit untuk di artikan.
Aku Tanya kamus besar bahasa Indonesia gak ada artinya,
aku Tanya kamus bahasa inggris malah tambah ngawur. Dan ketika aku Tanya kamu ,
kamu malah jawab “pikir aja sendiri”.
Awalnya aku sempat berpikir untuk mengahiri hubungan ini saja,
tapi ternyata itu adalah jalan yang sesat. Pikirku berkata, mempertahankan
adalah jalan yang lurus. Namun, bukan berarti kamu harus tetap begitu dan aku
harus terus menerima. Aku harus bertahan tapi melawan, dan kamu harus berubah.
Surat ini sebagai bentuk perlawanan aku terhadap kamu.
cupu ? memang, tapi mau bagaimana lagi, Setiap kita beradu argument selalu saja
di akhiri dengan kalimat “iya aku yang salah” dari mulutku.
Selain itu mata dan ekspresi kamu selalu mengalahkan
keberanian ku.
Untung saja di surat ini kita tidak bertemu, tak ada
teriakan tak ada cemberut dan tak ada kalimat “iya aku yang salah. Yang ada
hanya kebebasan aku meluapkan perasaan tanpa ada rasa takut akan tangkisan argument
kamu.
Baiklah sekarang aku kasih tau kamu.
Pertama, kenapa sih kamu ngelarang - ngelarang aku ? aku
memang pacar kamu, tapi bukan berarti kehidupan aku juga untuk kamu, kita masih
punya kehidupan masing- masing.
Pas kamu demen banget sama drama Korea aku selalu dukung
kamu, bahkan semua poster anggota Boy before flower aku pasangin di kamar kamu.
Tapi kenapa pas aku suka sama drama MAHABARATA kamu selalu ngelarang aku nonton
? apalagi alesan kamu nglarang aku nonton MAHABARATA Cuma gara gara kamu takut
aku suka sama artis India. Kalau gitu sekalian aja kamu larang aku nonton
Doraemon biar aku gak suka sama Ibu nya Nobita.
Kedua, kenapa sih kamu cemburuan banget ? aku tuh setia
sama kamu. Tapi kamu apa ? setiap aku boncengin temen – temen cewek aku, kamu
selalu ngambek di kira aku selingkuh. terus aku mesti gimana ? apa aku harus
pura pura jadi tukang ojeg ?. jadi setiap aku boncengin temen cewek aku, ada
alasan untuk kamu tidak cemburu.
Yang lebih parah lagi kamu cemburu setiap aku selfie sama
temen cowok aku, dan malah ngira aku homo. Kalau benar aku homo , lalu kenapa
kamu selalu Tanya mengapa burung aku selalu tegang pas peluk kamu ?.
Kamu jangan selalu merasa benar dong, setiap ada masalah
aku yang selalu di salahin. Contohnya pas kamu telat masuk kelas, kamu marah
sama aku karena aku yang terlambat jemput kamu, padahal kan kamu yang dandanya
terlalu lama.
Oohh aku tau apa aku Cuma pelampiasan kemarahanmu saja ?
Kalau aku emang salah , coba buktikan semua kesalahanku
dan adukan saja ke mahkamah konstitusi.
Lagian kenapa sih kamu selalu marah marah ?
Okelah untuk yang pertama alesan PMS bisa aku terima ,
manusiawi. Tapi gak setiap hari juga PMS di jadikan alesan.lagian Mamalia macam apa
yang menstruasi setiap hari ?
Dan yang ketiga, kenapa sih tiap hari kamu bawaannya
selalu aja curigaan mulu, aku mau pergi sama temen aku harus lapor, aku mau
pergi sama ibu aku harus lapor juga, bahkan aku juga harus lapor kolor warna apa
yang sedang aku pakai. Kamu gak capek ? kamu sebenarnya pacar aku apa pak RT
sih yang harus lapor kalau ada tamu yang bertamu lebih dari 24 jam.
Aku tau kamu sayang aku, kamu takut kehilangan aku tapi
tidak di salah artikan seperti ini.
Atau jangan – jangan kamu belum bisa mencintai aku ?
Please sayang , kamu jangan possesif gini Aku capek. Kalau
kamu begini terus berarrti kamu emang belum bisa komitmen.
Sebelum aku akhiri surat ini, aku ingin tanyakan sekali
lagi.
Kamu bisa kan gak possesif seperti ini lagi ?. (MRH)