Thursday, August 18, 2016
Sunday, August 14, 2016
Kenapa jomblo ?
Semua berjalan menyenangkan, kita seperti di mabuk asmara setelah satu tahun silam kita berpisah. Long distance relationship ? No problem. Saling umbar perhatian kasih sayang layaknya dua sejoli yang mengungkap kalimat “ kita bakalan gini terus” sebagai extension sebuah hubungan.
Namun kita lupa bahwa hubungan yang sempurna hanya ada di negeri dongeng, dimana kisah cinta sang putri akan selalu berjalan mulus dengan sang pangeran. Komitmen yang kita buat di awal hubungan lama kelamaan mulai memudar, begitupun janji sehidup semati yang kita sepakati di senja pantai larangan tegal, dimana kisah ini berawal.
Bodohnya gue selalu berambisi untuk selalu menomersatukan hubungan. Tidak ada hal penting selain pacar. Bahkan kuliah gue hancur ketika gue melahap duit semesteran dari orang tua tanpa ada rasa kasihan kepada mereka yang sudah susah payah mencarinya hanya untuk bisa membuatnya senang. Pikiran gue selalu ingin pulang ke tegal untuk menemuinya, tanpa berfikir kalau gue masih punya tanggung jawab lain. Yang penting gue seneng sama pacar, kuliah ? Masa bodo, toh masih bisa tahun depan atau tahun tahun berikutnya. Pemikiran anak kecil yang di paksa untuk menghadapi masa dewasa.
Pada akhirnya ambisi gue tidak bisa terealisasikan, hubungan yang benar benar gue idamkan tidak bisa berjalan sesuai planing gue. Komitmen kita hancur, janji janji manis kita sudah membusuk. Banyak hal yang kita sembunyikan yang membuat hubungan kita putus. Memang benar sesuatu yang berakhir tidak baik untuk di paksakan kembali.
Gue bener bener dimasa paling sulit dalam hidup, kuliah gue hancur, orang tua gue kecewa karena melihat anaknya yang tidak punya rasa tanggung jawab, sekaligus mengeluarkan biaya kembali untuk kuliah gue di universitas baru. Cinta ?? ahh menyedihkan, gue merasakan patah hati paling dasyat dalam hidup gue.
Setiap patah hati selalu ada pembelajaran cinta bagi setiap seseorang. Karena patah hati inilah yang benar benar mengubah cara pandang gue tentang cinta. Gue menjadi seseorang yang apatis tentang cinta, bahkan jatuh cinta kembali pun sulit. Benar benar malas untuk berkomitmen dengan cinta.
Pernah sesekali gue mencoba mendekati seorang wanita, melakukan Cara PDKT klasik orang indonesia pada umumnya. Di awal saling umbar perhatian , gombalan , bahkan jadi ojek langganan. Tapi perasaan memang tidak bisa di bohongi, gue belum sepenuhnya sembuh dari patah hati paling dasyat itu, ternyata gue hanya sekedar penasaran bukan suka beneran.
Gue yakin kalau semua orang pasti pernah jatuh cinta, entah cintanya bertepuk sebelah tangan atau berbalas. Gue yakin kalau semua orang pasti pernah mencintai dengan begitu dalam dan sepenuh hati, entah dia mengharap balasan atau memilih mengikhlaskan. Dan gue juga yakin kalau semua orang pernah dicintai begitu tulus, entah dia membalasnya atau memilih untuk tak menghiraukanya.
Tetapi apakah semua orang pernah merasa bahwa ia sudah berhenti mencari ? Belum tentu.
Gue jomblo bukanya gak laku, ada beberapa wanita yang deket sama gue. Tapi ya endingnya selalu gue yang memberi harapan palsu. Gue merasa menjadi lelaki yang jahat, mengkoleksi harapan – harapan palsu kepada wanita.
Atau ada yang mengira gue homo ? Gak sama sekali, gue masih bisa ereksi kalau liat payudara wanita koq, bukan payudara boneka loh. tiga tahun gue sama sekali gak ngrasain jatuh cinta, karena dengan alasan malas berkomitmen.
Namun pilihan ini sifatnya tidak permanen, pada akhirnya gue rindu jatuh cinta kembali. Gue bergairah kembali untuk merasakan indahnya di mabuk asmara. Membuat wanita begitu di hargai, di cintai dan di perjuangkan. Hal hal yang mungkin gak pernah gue rasain tiga tahun ini. Suduh cukup rasanya gue merenung karena sebuah patah hati dasyat . Sudah terlalu lama hati gue terbaring tak berdenyut ketika melihat wanita yang menarik pandangan gue, sudah terlalu lama bibir ini hanya mencium bantal guling.
Dan semoga gue akan menemukan seseorang yang gue cari dan juga mencari gue. Gue akan berhenti mencari, berhenti mencari di seseorang. Berharap semua yang belum dia rasakan ada dalam diri gue. Gue bakal menjadi dunia nya. Dunia yang tak lagi sama dengan dunia sebelumnya, dunia yang berputar terbalik tak tentu arah , dunia yang penuh dengan hal hal yang tak biasa yang juga gak pernah gue temui sebelumnya, dunia yang gue suka dan gue cinta bersamanya. Dan dunia yang gak ingin kita tinggalkan bersama. MRH.