Thursday, October 29, 2015

LELAKI KEKINIAN



Pada tahun 90an ada salah satu buku yang sangat populer. Buku ini berisi tentang bagaimana cara memecahkan masalah dalam suatu hubungan antara cowok dan cewek. Buku ini berjudul Men Are From Mars, Women Are From Venus.

Tapi gue nggak setuju dengan apa yang ada di dalam buku itu. Mereka bisa aja bilang kalo cowok itu dari Mars. Tapi mana buktinya? Bisa aja kan cowok lahirnya di Citayem, cewek lahirnya di Pulogebang. Nggak ada bukti yang valid soal asal kita dari planet Mars. Mana bisa lahir di planet Mars, di Mars nggak ada bidan keles.

Membanding-bandingkan antar gender itu memang nggak akan ada habisnya. Cowok dari Mars, cewek dari Venus. Cowok itu keras, cewek itu lembut. Cowok itu makenya logika, kalo cewek makenya perasaan. Selalu itu terus yang dibahas seakan-akan cowok itu makhluk jahat yang siap memangsa setiap gadis.

Please, nggak semua cowok jahat. Nggak semua cowok bakal ngelakuin hal-hal yang bikin kalian para cewek sedih berkepanjangan. Stereotype kalo semua cowok sama aja sebaiknya kalian kurangi. Di antara pria-pria yang mungkin menyakiti kalian, masih ada kami pria-pria halus dengan perasaan kawaii selembut sutra.

Kenapa cuma wanita yang ingin dimengerti? Kami para cowok juga ingin dimengerti. Kami ingin para wanita tahu kalo kami nggak suka dituduh berbuat jahat pada saat kami menulis komentar selamat ulang tahun kepada teman wanita kami. Kami tidak suka kalau kami selalu dicurigai akan berbuat jahat, menyeleweng, hanya karena kami telat datang menjemput.

Jika perempuan menuntut kesetaraan gender, kami kaum pria juga sama. Kami tidak keberatan membawakan tas kalian di saat kalian sibuk berbelanja. Kami ikhlas lillahita’ala. Tapi kami juga ingin bisa bebas bertemu dengan teman kami, sekedar nongkrong dengan kerabat sambil melupakan betapa kerasnya kehidupan kami sehari-hari. Tolong jangan batasi kami.

Kami kaum pria juga bisa bersedih jika kalian marah-marah terus berkepanjangan. Kami juga punya perasaan. Kami menangis, setidaknya menangis dalam hati. Mungkin kami kuat menghadapi film-film drama Korea yang bisa membuat kalian menangis. Tapi kami tidak kuat jika kami melihat kalian selalu menganggap kami salah. Kami emo.
Jangan salahkan hobi kami. Kami menuntut waktu untuk kami bisa melupakan beban-beban yang menggantung di pundak kami. Toh lebih baik kami main COC kan ketimbang kami main dengan perempuan lain? Mohon jangan koreksi kesenangan kami, dengan begitu kami tidak akan mengacak-acak apa yang menjadi kesenangan kalian.

Oh iya ada satu lagi yang ingin kami garis bawahi. Kami mohon sekali agar hal ini menjadi renungan bagi kalian para perempuan. Setiap pria itu berbeda, jadi mohon kurangi ucapan, “semua cowok itu sama aja!”. Kata siapa semua cowok brengsek, nggak benerlah itu…

Eh tunggu sebentar..

“Hai cewek mau kemana nih…”